Bahan Ajar Peran Para Tokoh Pejuang Proklamasi

1. Ir. Soekarno
Sukarno atau Bung Karno lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar. Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Presiden pertama Indonesia terkenal sebagai seorang pria karismatik nan flamboyan, sehingga tidak mengagetkan kalau beliau memiliki 9 istri, mulai dari ibu kostnya sewaktu masih kuliah hingga anak SMA waktu beliau sudah berumur 65 tahun. Istri-istri beliau yaitu Oetari Tjokroaminoto, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini,  Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar.

Gambar. Ir. Soekarno Saat Orasi
Sumber. https://www.bintang.com/lifestyle/read/2405157/5-fakta-presiden-soekarno-yang-buat-kamu-makin-bangga

Sukarno sudah aktif dalam berbagai pergerakan sejak menjadi mahasiswa di Bandung. Tahun 1927, bersama kawan-kawannya mendirikan PNI. Oleh karena perjuangannya, ia seringkali keluar-masuk penjara. Kemudian pada zaman Jepang, ia pernah menjadi ketua Putera, Chuo Sangi In dan PPKI, serta pernah menjadi anggota BPUPKI.

Sukarno adalah tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan diamankan di Rengasdengklok.

Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan naskah Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi adalah tulisan tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik, Bung Karno dan Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia. Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak sebagai Proklamator. Bung Karno-lah yang akhirnya dengan penuh keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Drs. Mohammad Hatta (1902-1980)
Gambar. Muhammad Hatta
Sumber. http://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-mohammad-hatta-proklamator-indonesia/

Muhammad Hatta dilahirkan di Bukittinggi tanggal 12 Agustus 1902. Sejak menjadi mahasiswa di luar negeri, ia sudah aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi salah seorang pemimpin dan ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Setelah di tanah air, ia aktif di PNI bersama Bung Karno. Setelah PNI dibubarkan, Hatta aktif di PNI Baru. Pada masa pendudukan Jepang, ia menjadi salah seorang pemimpin PUTERA, menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Saat menjabat sebagai wakil PPKI, Moh. Hatta dan Sukarno menjadi dwi tunggal yang sulit dipisahkan. Bersama Bung Karno, ia juga pergi menghadap Terauchi di Saigon. Setelah pulang, Moh. Hatta menjadi salah satu tokoh sentral yang terus didesak para pemuda agar bersama Sukarno bersedia menyatakan proklamasi Indonesia secepatnya. 

Beberapa kali beliau menjadi perantara antara golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau berdialog dengan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah Proklamasi. Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam Piagam Jakarta. Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia.

Moh. Hatta tampil sebagai tokoh nomor dua dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ia juga dikenal sebagai pahlawan proklamator. la wafat pada tanggal 14 Maret 1980, dimakamkan di pemakaman umumTanah Kusir Jakarta.

3. Ahmad Subarjo (1896-1978)
Gambar. Ahmad Subarjo
Sumber. http://inforengasdengklok.com/ahmad-subardjo-menlu-pertama-r-i-yang-lahir-di-karawang/

Ahmad Subarjo lahir di Karawang Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. la tutup usia pada bulan Desember 1978. Pada masa pergerakan nasional ia aktif di PI dan PNI. Kemudian pada masa pendudukan Jepang sebagai Kaigun, bekerja pada Kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang pimpinan Laksamana Maeda. Ia juga sebagai anggota BPUPKI dan PPKI. Beliau menjadi penengah golongan muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan ke Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan, beliau menjemput Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

4. Sukarni (1916-1971)

Gambar. Sukarni
Sumber. http://www.aktual.com/sukarni-sosok-pemuda-pejuang-kemerdekaan-ri/

Sukarni Kartodiwirjo (lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 – wafat di Jakarta, 7 Mei 1971) adalah salah seorang tokoh pemuda dan pejuang yang gigih melawan penjajah. Sejak masih muda, ia sudah aktif dalam pergerakan politik. Semasa pendudukan Jepang, ia bekerja pada kantor berita Domei. Sukarni merupakan pelopor penculikan Sukarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. La juga memimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi dan berita tentang proklamasi.

Sukarni lalu menjabat sebagai seorang politisi di partai Murba yang didirikannya dan diketuai olehnya. Partai ini merupakan partai nasionalis yang membawa perubahan Indonesia lebih baik terutama dalam hal mempertahankan kemerdekaannya. Sukarni bahkan sering dipenjara karena perjuangannya. Bahkan ketika Soekarni mencoba menasehati Bung Karno tentang gerakan PKI di istana Bogor ia malah ditangkap dan selanjutnya partai ini dibekukan oleh pemerintah. Namun akhirnya setelah Sukarni bebas, pembekuan partai ini sudah berakhir lalu partai ini kembali aktif. Jasa sukarni ini lalu dianggap begitu penting hingga akhirnya presiden Joko Widodo memberikan gelar bintang mahaputra kelas empat yang ditujukan pada perwakilan keluarganya.

5. Sayuti Melik

Gambar. Sayuti Melik
Sumber. http://www.idsejarah.net/2016/07/sayuti-melik-si-pengetik-naskah.html

Tokoh yang lahir pada tanggal 25 November 1908 di Yogyakarta ini, berperan dalam pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. Ia yang mengetik teks proklamasi yang dibacakan Sukarno-Hatta. Sejak muda, Sayuti Melik sudah aktif dalam gerakan politik dan jurnalistik. Tahun 1942 menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang. Nama tokoh ini semakin mencuat pada sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. la telah menyaksikan penyusunan teks proklamasi di ruang makan rumah Maeda. Bahkan akhirnya ia dipercaya untuk mengetik teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno.

6. Burhanuddin Mohammad Diah

Gambar. BM. Diah Menjadi Sampul Buku
Sumber. http://daluangdjakarta.blogspot.com/2010/11/bm-diah-wartawan-serba-bisa.html

BM. Diah lahir di Kotaraja pada tanggal 7- April 1917. la berbakat di bidang jurnalistik. Sejak tahun 1937 sudah menjadi redaktur berbagai surat kabar. Pada awal pendudukan Jepang, ia bekerja pada radio militer. Pada tahun 1942-1945, ia bekerja sebagai wartawan pada harian Asia Raya. Pada sekitar peristiwa proklamasi, BM. Diah sudah menjadi wartawan yang terkenal. Pada malam sewaktu akan diadakan perumusan teks proklamasi, BM. Diah banyak melakukan kontak dengan pemuda, yaitu untuk datang ke rumah Maeda. la salah seorang pemuda yang ikut menyaksikan perumusan teks proklamasi. Ia juga sangat berperan dalam upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

7. Latif Hendraningrat 

Gambar. Latif Hendraningrat Sang Komandan Peta
Sumber. https://id.wikipedia.org/wiki/Latief_Hendraningrat

Latif Hendraningrat adalah salah seorang komandan Peta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, ia merupakan salah satu tokoh yang cukup sibuk. la menjemput beberapa tokoh penting untuk hadir di Pegangsaan Timur No. 56. Misalnya ia harus mencari dan menjemput Moh. Hatta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, setelah menyiapkan barisan, ia mempersilakan Sukarno membacakan teks proklamasi. Kemudian, Latief Hendraningrat dengan dibantu S. Suhud mengibarkan Sang Saka Merah Putih, danyang membantu membawakan bendera Merah Putih adalah SK. Trimurti.

8. S. Suhud
S. Suhud adalah pemuda yang ditugasi mencari tiang bendera dan mengusahakan bendera Merah Putih yang akan dikibarkan. Oleh karena gugup dan tegang, tiang yang digunakan adalah sebatang bambu, padahal tidak terlalu jauh dari rumah Sukarno ada tiang bendera dari besi. S. Suhud bersama Latif Hendraningrat adalah pengibar bendera Merah Putih di halaman rumah Sukarno pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945.

9. Suwiryo
Suwiryo adalah walikota Jakarta Raya waktu itu dan secara tidak langsung menjadi ketua penyelenggara upacara Proklamasi Kemerdekaan. Oleh karena
itu, ia sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara tersebut, termasuk pengadaan mikrofon dan pengeras suara.

10. Muwardi
Tokoh muda Muwardi, bertugas dalam bidang pengamanan jalannya upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia telah menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk menjaga keamanan di sekitar kediaman Bung Karno. Setelah upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia juga membagi tugas kepada para anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk menjaga keamanan Bung Karno dan Moh. Hatta.

11. Frans Sumarto Mendur
Tokoh Frans Sumarto Mendur adalah tokoh wartawan yang ikut membantu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia telah mengabadikan berbagai peristiwa penting di sekitar proklamasi. la bergabung dengan kawan-kawan dari Indonesia Press Photo Senice atau Ipphos.

12. Syahruddin
Syahruddin adalah seorang wartawan Domei. la dengan berani memasuki halaman gedung siaran RRI. Oleh karena gedung siaran dijaga oleh Jepang, maka terpaksa melalui belakang, yaitu dengan memanjat tembok belakang gedung dari JI. Tanah Abang. Naskah proklamasi kemudian berhasil diserahkan kepada kepala bagian siaran.

13. F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro
Tokoh F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro berperan penting dalam penyebarluasan berita proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup berani dan tidak jarang mendapat ancaman dari pihak Kempetai.

Sumber Bahan Ajar
Herimanto dan Eko Targiyatmi. 2014. Sejarah Pembelajaran Interaktif 2. Solo: Tiga Serangkai.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.  Sejarah Indonesia / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Edisi Revisi). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia : Buku Guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

[lp]

0 Response to "Bahan Ajar Peran Para Tokoh Pejuang Proklamasi"

Posting Komentar